Masalah Buat Loh

Tuesday, August 20, 2013

Ciri, Macam dan Jenis Kerajinan Anak SD

Artikel Ciri, Macam dan Jenis Kerajinan Anak SD: Mata pelajaran kerajinan tangan dan kesenian yang mulai diberlakukan pada jenjang Sekolah Dasar (SD) sebenarnya bukan mata pelajaran biasa. Dengan adanya pelajaran kerajinan tangan anak SD, kreativitas serta keterampilan motorik anak-anak yang masih duduk di bangku SD tersebut dapat dilatih sejak dini. Kerajinan tangan anak SD tentu berbeda dengan kerajinan tangan jenjang Sekolah Menengah Pertama (SMP) maupun Sekolah Menengah Atas (SMA). Contoh kerajinan tangan yang dapat dikerjakan oleh anak SD lebih sederhana dan mudah dikerjakan.

Mereka pun lebih cepat memahami teori yang dipraktikkan secara langsung dibandingkan jika mereka diperintahkan membaca teori yang ada di buku. Untuk itu, peran pendidik yang memberi tahu bagaimana cara membuat kerajinan tangan sangat diperlukan.

Ciri, Macam dan Jenis Kerajinan Anak SD


Ciri Kerajinan Tangan Anak SD

Kerajinan tangan yang diberikan pada anak-anak di jenjang Sekolah Dasar diberikan dengan tahapan-tahapan tertentu, dari yang termudah untuk anak kelas 1, hingga yang lebih rumit untuk anak yang duduk di kelas 6.

Selain lebih mudah dibandingkan dengan kerajinan tangan untuk jenjang yang lebih tinggi, penekanan kerajinan tangan bagi anak-anak di tingkat Sekolah Dasar ini sebagian besar ditekankan pada aplikasinya, misalnya mereka membuat sesuatu yang dapat digunakan, bukan hanya sekadar untuk hiasan.

Tidak jarang para guru memberikan tugas yang berhubungan dengan kerajinan tangan. Murid-murid pun diberi patokan untuk membuat benda yang serupa dengan yang dicontohkan, kemudian anak-anak diberi kebebasan untuk mengembangkannya. Dengan hal tersebut, kreativitas anak-anak pun terpacu.

Mereka dapat membuat apa yang mereka inginkan. Setelah selesai membuat kerajinan tangan, kepuasan tersediri tentu akan mereka dapatkan. Benda-benda yang dibuat pun sangat dekat dengan keseharian sehingga anak-anak tidak merasa asing dengan apa yang mereka buat.

Macam-Macam Kerajinan Tangan untuk Anak SD

Untuk anak yang duduk di bangku Sekolah Dasar, materi kerajinan tangan yang diberikan disesuaikan dengan jenjang kelasnya. Siswa siswi yang masih duduk di kelas 1 akan diberi materi pengenalan kerajinan tangan yang termudah, seperti menganyam membentuk pola tertentu.

Anyaman yang dibuat pun sederhana dengan bahan utama kertas lipat. Mereka dikenalkan dengan kertas yang berwarna warni agar dapat mengombinasikan warna sehingga mereka pun termotivasi untuk membuat pola tertentu. Sang guru dapat mengajarkan anak didiknya untuk membuat pola yang lebih rumit.

Jika materi diberikan pada anak didik yang sudah duduk di kelas 6, maka sang guru bisa memberikan materi kerajinan tangan yang lebih rumit, seperti membuat kerajinan sulam. Sebelum menuju ke materi utama, tentu harus ada materi pengantar berupa teori yang mengajarkan anak didik untuk membuat pola-pola dasar.

Jenis kerajinan tangan lainnya yang bisa dikerjakan anak SD adalah menggunakan bahan-bahan yang tidak berbahaya. Contoh kerajinan tangan yang bisa dibuat dengan menggunakan bahan dasar kain perca adalah lukisan kain perca. Kerajinan tangan ini melibatkan seni menggabungkan pola-pola kain serta warna-warna kain.

Anda dapat meminta mereka untuk menggambar pola di kertas terlebih dahulu, kemudian membuat kain-kain yang ada dipotong dengan bentuk tertentu, kemudian ditempelkan pada pola yang sudah dibuat di kertas sebelumnya.

Misalnya, sang anak menggambar pola binatang, Anda dapat meminta mereka untuk memberi hiasan yang bisa membuat gambar seakan hidup, seperti asesoris mata kancing, atau bulu-bulu. Agar mereka merasa dihargai, Anda pun dapat memberi saran agar mereka memasang hasil karya tersebut di kamar. Langkah tersebut akan melatih kemampuan apresiasi mereka pula terhadap suatu karya.

Kerajinan tangan lain yang dapat Anda ajarkan pada mereka bisa menggunakan bahan dasar kayu. Dengan penyesuaian tingkat kesulitan, pola karya yang dapat Anda berikan pada anak yang masih duduk di bangku kelas 1 contohnya adalah kayu yang berbentuk bunga.

Model dasar ini dapat Anda kembangkan menjadi karya yang bermanfaat, seperti tempat tisu atau tempat kertas. Anak-anak hendaknya diberi kebebasan untuk melakukan proses finishing yang dilakukan dengan pewarnaan.

Dengan modal awal berupa pengenalan warna pokok, merah, biru, dan kuning, serta warna hitam, anak-anak diberi kebebasan untuk mencampur keempat warna tersebut. Proses pencampuran warna ini akan membuat pengetahuan mereka bertambah mengenai warna. Mereka pun dapat terlatih untuk membuat gradasi-gradasi warna.

Anda pun bisa melatih anak-anak ini kerajinan seni melipat kertas atau yang biasa disebut origami. Bahan utama yang bisa digunakan adalah kertas lipat. Jenis kertas ini banyak tersedia di toko alat tulis. Dalam satu bungkus kertas lipat, biasanya ada lebih dari tiga warna kertas sehingga anak-anak bisa lebih bebas memilih.

Saat ini, warna-warna yang ada pada kertas lipat pun tidak hanya polos, dalam artian satu warna untuk satu kertas, melainkan sudah banyak tersedia kertas lipat dengan motif batik, motif garis-garis, polkadot, dan banyak lagi. Anak-anak pun bisa menggabungkan jenis-jenis motif ini sesuai kreativitas mereka.

Selain kerajinan tangan di atas, Anda juga bisa melatih kreativitas membuat kerajinan tangan dengan meminta mereka mencari sesuatu yang tidak ada di rumah, misalnya papan pengingat, tempat pensil, atau kartu ucapan. Untuk membuat papan pengingat, bahan dasar yang digunakan adalah gabus.

Anda dapat membantu mereka untuk membuat pola pokok pada gabus sehingga anak-anak hanya tinggal menghias gabus tersebut. Bahan lain yang bisa digunakan adalah kardus atau karton. Nantinya, bahan-bahan tersebut ditutup dengan kertas kado atau kertas berwarna.

Agar berfungsi sebagai pengingat, anak-anak bisa menempelkan kertas bertuliskan agenda mereka, seperti PR apa yang mereka miliki, kegiatan apa yang harus mereka lakukan sepulang sekolah, dan agenda-agenda penting lainnya. Anak-anak pun jadi lebih disiplin. 

Untuk membuat kartu ucapan, bahan dasar yang digunakan bisa kardus bekas yang berbentuk bulat maupun kotak. Biasanya tempat tisu gulung yang ditutup dengan kertas kado maupun kertas berwarna digunakan untuk tempat pensil. Namun, tentu saja bagian bawah bekas tisu tersebut ditutup dengan kertas lain agar isi tidak keluar.

Cara Melakukan Pengajaran Materi Kerajinan Tangan pada Anak SD

Jika Anda diminta untuk mengajari anak SD seni kerajinan tangan, hal yang perlu Anda miliki adalah kesabaran. Anak-anak yang masih duduk di bangku Sekolah Dasar tentu memiliki cara penanganan yang berbeda dengan orang yang seumuran dengan Anda.

Jika antusias, maka mereka cenderung banyak bertanya, bahkan seringkali menanyakan hal-hal yang sebenarnya dapat mereka jawab sendiri. Ada pula anak yang menunjukkan keantusiasannya dengan diam dan segera melakukan apa yang Anda perintahkan tanpa banyak bertanya.

Anda yang lebih sering berhadapan dengan orang-orang sebaya terkadang lupa dan menganggap bahwa anak-anak ini bisa diajak bekerja dengan kemampuan yang sama dengan Anda sehingga ketika mereka membuat kesalahan atau sulit menerima perintah, Anda menjadi keras pada mereka.

Hal ini akan membuat anak-anak tersebut menjadi takut dan trauma, bahkan menjadi sama sekali tidak tertarik pada apa yang Anda ajarkan. Jadi, sebisa mungkin berikanlah materi dengan cara yang menyenangkan, banyak tersenyum, dan tidak memaksa mereka untuk mampu melakukan hal-hal sulit.

Selain itu, buatlah anak-anak tersebut jatuh cinta dengan kerajinan tangan sehingga kreativitas mereka lebih mudah untuk dikembangkan dibandingkan dengan anak-anak yang tidak pernah berhadapan langsung dengan kerajinan tangan. Semoga informasi dalam artikel berjudul Macam-Macam Kerajinan Tangan Anak SD ini bermanfaat untuk Anda.

Ciri, Macam dan Jenis Kerajinan Anak SD Rating: 4.5 Diposkan Oleh: Anonymous