Masalah Buat Loh

Thursday, August 15, 2013

Pemutih Gigi: Cara Memutihkan Gigi

Artikel Pemutih Gigi: Cara Memutihkan Gigi: Pemutih gigi merupakan sesuatu yang bagi sebagian orang sangat penting. Coba rekan-rekan pembaca bayangkan jika kita berada pada sebuah acara pesta, tiba-tiba seorang wanita cantik memasuki ruangan, kemudian anda mencoba untuk menghampiri wanta tersebut, mengajak berkenalan. Dengan kondisi detak jantung yang lebih cepat daripada biasanya, sambil merasa sedikit salah tingkah, anda menjulurkan tangan sambil tersenyum dan memperkenalkan diri anda.

Ah, mungkin hari itu adalah hari keberuntungan Anda sebab wanita tersebut tidak menunjukkan sinyal penolakan, menyambut uluran tangan Anda, dan memperkenalkan dirinya sambil balas tersenyum. Ternyata, oh, ternyata, giginya nampak kusam! Mungkin pemutih gigi merupakan benda yang asing di telinganya.

Walaupun kondisi warna gigi dari seorang wanita bukanlah tujuan utama dari seorang pria dalam mendekati wanita, namun tetap saja kondisi warna gigi yang kusam akan sedikit banyak mempengaruhi penilaian kecantikan dari seorang wanita (mungkin vice versa untuk pria juga). Warna gigi yang kusam dapat disebabkan oleh berbagai faktor. Selain faktor genetik, makanan dan minuman yang kita konsumsi akan sangat mempengaruhi tingkat keputihan gigi kita. Hal-hal tersebut dikenal dengan istilah chromogenic agent.

Pemutih Gigi: Cara Memutihkan Gigi


Obat-obatan (terutama yang mengandung bahan tetrasiklin), kopi, teh, tembakau (hisap maupun kunyah), anggur merah, merupakan beberapa asupan yang dapat merusak tingkat keputihan gigi kita. Untung saja, di zaman modern ini telah banyak ditemukan berbagai alternatif pemutih untuk gigi, dengan berbagai metode, serta dengan efek yang berbeda-beda pula. Dan yang paling mudah untuk dilakukan adalah dengan menggunakan pasta gigi yang mengandung zat pemutih untuk gigi.

Ada juga cara-cara tradisional pemutih  gigi dengan menggunakan berbagai bahan-bahan alami, selain juga terdapat cara-cara modern pemutih gigi dengan berbagai alternatif metode, seperti whitening, bleaching, atau menggunakan invisalign.

Metode pemutih gigi yang telah disebutkan sebetulnya relatif mudah. Contohnya pada proses metode whitening biasanya dimulai dengan pembersihan karang gigi, kemudian dilakukan proses pemblokiran gusi agar gel peroksida yang digunakan untuk pemutih gigi tidak membakar gusi. Kemudian gel yang mengandung peroksida tersebut dioleskan pada gigi sambil disinari dengan sinar khusus secara berkala selama satu jam. 

Selain bahan peroksida, ada alternatif bahan pemutih untuk gigi lainnya, yaitu dari gelagah. Hasil penelitian menemukan bahwa gelagah, semacam ilalang gula tebu, batang gelagah mengandung zat pemutih gigi yaitu saponin yang merupakan sejenis sabun yang berfungsi menarik kotoran dari permukaan sehingga kotoran keluar. 

Tentu saja proses yang lebih mudah lagi adalah dengan menggunakan pasta gigi yang mengandung bahan pemutih untuk  gigi. Produk pasta gigi dengan bahan pemutih ini relatif mudah ditemukan, dengan berbagai alternatif merk.

Nama-nama merk pasta gigi terkenal di Indonesia yang mengandung bahan pemutih untuk gigi diantaranya Pepsodent, Close Up, Colgate, yang semuanya memiliki varian produk khusus pemutih untuk gigi dengan tambahan tag varian “With Whitening” di belakang nama merknya.

Beberapa produk pasta gigi dengan pemutih gigi yang merupakan produk perintis yang – relatif  sudah lebih terpercaya misalnya produk White Day (dari Excel 3), Opalescence Gel PF (Ultradent), Oral-B, Den-Mat (yang pada umumnya merupakan produk import).

Tetap saja rekan-rekan harus berhati-hati dalam memilih alternatif pemutih untuk gigi yang telah disebutkan tadi. Pasalnya, semuanya memiliki efek yang berbeda-beda untuk individu yang berbeda-beda pula, dan selalu ada efek samping yang terdapat pada setiap opsi yang ada. Contohnya pada kasus pemutih gigi yang terkandung dalam produk pasta gigi.

Koordinator Balai Pengobatan (BP) Gigi Puskesmas Ungaran, Kabupaten Semarang, Drg. Testi Hendrarti, menghimbau agar masyarakat berhati-hati memilih dan menggunakan pasta gigi yang beredar di pasaran. Karena, ada sebagian produk pasta gigi menggunakan bahan pemutih untuk gigi yang dapat membahayakan kesehatan.

Menurutnya, pasta gigi yang beredar di pasaran belum tentu terjamin memenuhi standar kesehatan, misalnya produk pasta gigi tertentu dari Cina yang ternyata mengandung bahan pemutih untuk gigi yang berbahaya. Selain itu, masih menurut Drg. Testi Hendrarti, masyarakat harus memperhatikan kadar fluoride yang tercantum dalam kemasan pasta gigi sebelum memutuskan untuk membeli produk pasta gigi dengan bahan pemutih untuk gigi. “Bahan pemutih untukgigi yang terkandung dalam pasta gigi, jika sampai tertelan, dapat membahayakan kesehatan”.

Fluoride itu sendiri berasal dari kata fluor. Fluor merupakan bahan alami yang banyak terdapat dalam tanaman dan binatang, bukan merupakan bahan buatan, dan merupakan ion fluorine yang dijumpai dalam jaringan hidup.

Terutama jaringan dengan kandungan mineral yang cukup tinggi seperti pada email gigi dan tulang. Cukup banyak jenis makanan dan minuman yang memiliki kandungan bahan fluor ini, termasuk diantaranya adalah beberapa jenis ikan dan teh. 

Fluor terdapat dalam hampir semua tipe air alam segar, terutama air laut. Karena kandungan bahan ini hanya sedikit sekali, pengukurannya dilakukan dalam satuan bagian per sejuta (part per million) atau ppm. Sebagai contoh, dalam air laut kandungan ini berkisar antara 0.8 - 1.4 ppm. Dengan kata lain, untuk setiap sejuta bagian air hanya terdapat 0.8 sampai 1.4 bagian fluoride saja. 

Sampai saat ini dikenal dua cara penggunaan fluor, yaitu secara kolektif dan perorangan. Fluoridasi air minum, garam dapur, atau bahan lainnya adalah contoh cara kolektif unttuk mencapai sejumlah besar orang sekaligus.

Jenis penggunaan lainnya yaitu penggunaan secara perorangan, contoh yang umum kita jumpai dalam kehidupan sehari-hari adalah aktivitas menggosok gigi dengan odol yang mengandung fluor, atau penggunaan tablet, obat oles fluor, atau makanan. 

Fluor terdapat di dalam pasta gigi, obat kumur, tablet dan obat tetes untuk bayi dan anak balita yang belum bisa menelan tablet. Selain itu, di beberapa negara fluor bisa juga didapat melalui suplai air minum dari Perusahaan Air Minum.

Semua ini digunakan untuk membantu mencegah kerusakan gigi. Namun tentu saja, penggunaannya tidak boleh berlebihan, karena hal ini justru akan mengakibatkan dampak yang tidak baik bagi kesehatan kita. Saya pribadi lebih memilih untuk menggunakan cara-cara yang lebih alamiah, karena relatif lebih aman bagi kesehatan saya. Nabi Muhammad SAW sangat menyarankan penggunaan siwak, untuk menjaga kesehatan gigi, gusi, dan mulut.

Siwak (miswak, kayu sugi) adalah sejenis dahan atau akar pohon – biasanya merupakan dahan atau akar pohon arak (Salvadora persica), yang digunakan untuk membersihkan gigi, gusi, dan mulut.  Sebetulnya hampir semua dahan atau akar pohon apa saja boleh digunakan untuk bersiwak jika memenuhi persyaratannya yaitu:
  • kelembutrannya sehingga batang atau akar kayu yang keras tidak boleh digunakan untuk bersiwak karena bisa merusak gusi dan email gigi;
  • bisa membersihkan dan berserat serta bersifat basah, sehingga akar atau batang yang tidak ada seratnya tidak bisa digunakan untuk bersiwak; seratnya tersebut tidak berjatuhan ketika digunakan untuk bersiwak sehingga bisa mengotori mulut.

Sebuah studi ilmiah telah dilakukan pada tahun 2003, untuk membandingkan dampak kegunaan dari siwak dan sikat gigi (dengan pasta gigi) biasa. Hasilnya, penggunaan siwak jauh lebih baik untuk para penggunanya, dibandingkan dengan menggunakan sikat gigi biasa, selama para penggunanya mengetahui prosedur dan tata cara yang benar untuk membersihkan gigi dan mulut dengan menggunakan siwak.

Badan Kesehatan Dunia/World Health Organization (WHO), telah mengeluarkan rekomendasi penggunaan siwak secara resmi pada tahun 1986, dan pada tahun 2000 sebuah laporan konsensus internasional menyatakan bahwa riset lebih jauh harus dilakukan untuk mendokumentasikan dan menemukan manfaat siwak lebih banyak dan mendetail lagi.

Dr. Rami Mohammed Diabi, yang sudah menghabiskan waktu selama 17 tahun untuk melakukan riset mengenai manfaat siwak untuk kesehatan (terutama kandungan anti adiksinya bagi para perokok), telah menerbitkan hasil penelitiannya terbarunya “Miswak Medicine Theory”, serta “Beyond Sewak: World of Science and Research”. Pohon siwak juga memberikan kontribusi untuk mencegah perluasan gurun, sehingga dapat membantu mengurangi pemanasan global.

Penelitian lebih lanjut menunjukkan bahwa siwak dari pohon arak, dapat mengimbangi kemampuan disinfektan oral dan anti plak buatan, seperti triclosan dan chlorhexidine gluconate, jika digunakan dalam tingkat konsentrasi yang cukup tinggi. Siwak juga dapat dijadikan sebagai alat pemutih gigi jika digunakan secara teratur.

Silahkan rekan-rekan pembaca memilih sendiri bahan dan metode pemutih gigi yang mana yang paling tepat dan paling cocok untuk rekan-rekan terapkan. Tentu saja penerapan berbagai metode pemutih untuk gigi tersebut tidak akan menghasilkan efek yang optimal, jika tidak diimbangi dengan pemeliharaan kesehatan gigi yang baik, misalnya:
  • kurangi asupan makanan dan minuman tertentu yang dapat merusak tingkat warna keputihan dan kesehatan gigi.
  • gosok gigilah secara teratur, paling tidak 2 kali sehari, pagi dan malam hari, atau lebih baik lagi jika rekan-rekan dapat selalu menggosok gigi setelah makan.

Pemutih Gigi: Cara Memutihkan Gigi Rating: 4.5 Diposkan Oleh: Anonymous