Masalah Buat Loh

Friday, June 28, 2013

Kumpulan Puisi Cinta Chairil Anwar

Kumpulan Puisi Cinta Chairil AnwarChairil Anwar adalah sastrawan Indonesia yang terkenal akan kepiawaiannya mengolah kata menjadi puisi bermakna indah. Puisi adalah kumpulan gaya bahasa penuh keindahan. Estetika yang dibangun melalui diksi-diksi puisi menyebabkan karya sastra ini banyak diminati orang untuk mengekspresikan aneka emosi jiwa. Ada banyak emosi yang bisa diekspresikan melalui puisi, orang bisa marah, sedih, bahagia, cemburu, berduka, curiga, kagum, tergila-gila dan seterusnya. Semua itu akan terwujudkan secara indah melalui gaya bahasa metafora yang disajikan sebuah puisi. Oleh karena gaya bahasa puisi yang multi interpretasi atau multi tafsir dan kemampuannya mengisyaratkan aneka emosi jiwa.

Sastra jenis ini banyak dimanfaatkan oleh orang-orang yang tengah jatuh cinta untuk menunjukkan emosi jiwanya. Itulah sekumpulan puisi cinta dari berbagai penyair. Semoga kumpulan puisi cinta ini dapat menjadi inspirasi Anda untuk membuat puisi dan menyatakan cinta Anda kepada orang terkasih. Inilah kumpulan puisi cinta Chairil Anwar:

Kumpulan Puisi Cinta Chairil Anwar

- Buat Gadis Rasid

Antara
Daun-daun hijau
Padang lapang dan terang
Anak-anak kecil tidak bersalah, baru bisa lari-larian
Burung-burung merdu
Hujan segar dan menyembur

Kita terapit, cintaku
mengecil diri, kadang bisa mengisar setapak
Mari kita lepas, kita lepas jiwa mencari jadi merpati
Terbang
Mengenali gurun, sonder ketemu, sonder mendarat
the only possible non-stop flight
tidak mendapat

kita berbaring bulat telanjang
sehabis apa terucap di kelam tadi, kita habis kata sekarang
Maka cintaku sayang, kucoba menjabat tanganmu
Mendekap wajahmu yang asing, meraih bibirmu di baalik rupa
Kau terlompat dari ranjang, lari ke tingkap yang
Masih mengandung kabut, dan kau lihat di sana
***

- Senja di Pelabuhan Kecil (buat Sri Aryati)

Ini kali tiada yang mencari cinta
Di antara gudang, rumah tua, pada cerita
Tiang serta temali. Kapal,perahu tiada berlaut
Gerimis mempercepat kelam.
Ada juga kelepak elang
Menyinggung muram, desir hari lari berenang
Menemu bujuk pangkal akanan. Tidak bergerak
Dan kini tanah dan air tidur hilang ombak
Tiada lagi. Aku sendiri. Berjalan
Menyusur semenanjung, masih pengap harap
Sekali tiba di ujung dan sekalian selamat jalan
Dari pantai keempat, sendu penghabisan bisa berdekap

Jadi
Isi gelas sepenuhnya lantas kosongkan,
Tembus jelajah dunia ini dan balikkan
Peluk kecup perempuan, tinggalkan kalau merayu
Pilih kuda paling liar, pacu laju
Jangan tambatkan pada siang dan malam
***

- Lagu Biasa

Di teras rumah makan kami kini berhadapan
Baru berkenalan. Cuma berpandangan
Sungguhpun samudera jiwa sudah selam berselam
Masih saja berpandangan

Ia mengerling. Ia ketawa
Dan rumput kering terus menyala
Ia berkata. Suaranya nyaring tinggi
Darahku terhenti berlari
Ketika orkes memulai Ave Maria
Kuseret ia ke sana

Dialah, Miratlah, ketika mereka rebah,
Menatap lama ke dalam pandangnya
Coba memisah matanya menantang
Yang satu tajam dan jujur yang sebelah
Ketawa diadukannya giginya pada
Mulut Chairil; dan bertanya: Adakah, adakah
Kau selalu mesra dan aku bagimu indah?
Mirat raba urut Chairil, raba dada
Dan tahukah di kini, bisa katakan
Dan tunjukkan dengan pasti di mana
Menghidup jiwa, menghembus nyawa
Liang jiwa-jiwa saling berganti. Dia
Rapatkan
Dirinya pada Chairil makin sehati;
Hilang secepuh segan, hilang secepuh cemas
Hiduplah Mirat dan Chairil dengan deras,
Menuntut tinggi tidak setapak berjarak
Dengan mati.
***

- Sajak Putih (Buat tunanganku Mirat)

Bersandar pada tari warna pelangi
Kau depanku bertudung sutra senja
Di hitam matamu kembang mawar dan melati
Harum rambutmu mengalun bergelut senda
Sepi menyanyi, malam dalam mendoa tiba
Meriak muka air kolam jiwa
Dan dalam dadaku memerdu lagu
Menarik menari seluruh aku
Hidup dari hidupku, pintu terbuka
Selama matamu bagimu menengadah
Selama kau darah mengalir dari luka
Antara kita mati datang tidak membelah……
Buat Miratku, Ratuku! Kubentuk dunia sendiri
Dan kuberi jiwa segala yang dikira orang mati di alam ini!
Kecuplah aku terus, kecuplah
Dan semburkanlah tenaga dan hidup dalam tubuhku
***

- TAMAN

Taman punya kita berdua
tak lebar luas, kecil saja
satu tak kehilangan lain dalamnya.
Bagi kau dan aku cukuplah
Taman kembangnya tak berpuluh warna
Padang rumputnya tak berbanding permadani
halus lembut dipijak kaki.
Bagi kita bukan halangan.
Karena
dalam taman punya berdua
Kau kembang, aku kumbang
aku kumbang, kau kembang.
Kecil, penuh surya taman kita
tempat merenggut dari dunia dan manusia

Demikianlah Artikel Kumpulan Puisi Cinta Chairil Anwar
Semoga bermanfaat :)

Kumpulan Puisi Cinta Chairil Anwar Rating: 4.5 Diposkan Oleh: Anonymous