Kahlil Gibran lahir pada tanggal 6 Januari 1883 di tepian Wadi Qadisha, kota Beshan, Lebanon. Gibran memulai menulis sajak-sajaknya selama ia berpindah dan dalam perjalanan. Sajak Kahlil Gibran ini terangkai dalam beberapa bukunya. Hal itu dilakukannya ketika ia mulai aktif berpartisipasi dalam kesusastraan Arab kuno atau pun modern. Kahlil Gibran juga ikut menggiatkan kesusastraan kontemporer dunia Arab. Dalam setiap perjalanannya itulah sajak Kahlil Gibran terangkai. Hal itu tergambar jelas dalam untaian sajaknya, misalnya saat Kahlil Gibran jatuh cinta dengan serang perempuan muda cantik. Menurut dugaan kisah cinta tersebut tidak berakhir bahagia buat Kahlil Gibran.
Sajak Risalah Cinta
Dari cerita dan pengalaman cintanya yang gagal, Kahlil Gibran melukiskan sajak-sajaknya dalam satu buku berjudul "Sayap-Sayap Patah", atau yang dikenal dengan "The Broken Wings". Lain lagi dengan "Risalah Hati". Sebuah cerita cinta dengan sajak Kahlil Gibran yang khas. Gibran menceritakan cinta dengan sesuatu yang sangat universal. Sehingga ketika membacanya, kita seakan merasakan apa yang dituliskan oleh Kahlil Gibran dalam merangkai kata-katanya. Coba kita lihat petikan sajak Kahlil Gibran berikut ini:
Sajak Risalah Cinta
Dari cerita dan pengalaman cintanya yang gagal, Kahlil Gibran melukiskan sajak-sajaknya dalam satu buku berjudul "Sayap-Sayap Patah", atau yang dikenal dengan "The Broken Wings". Lain lagi dengan "Risalah Hati". Sebuah cerita cinta dengan sajak Kahlil Gibran yang khas. Gibran menceritakan cinta dengan sesuatu yang sangat universal. Sehingga ketika membacanya, kita seakan merasakan apa yang dituliskan oleh Kahlil Gibran dalam merangkai kata-katanya. Coba kita lihat petikan sajak Kahlil Gibran berikut ini:
"Cinta akan menjadi satu-satunya penghiburku, dan aku dapat meminum cinta seperti anggur serta mengenakannya seperti pakaian. Di waktu fajar, cinta akan membangunkanku dari tidur dan membawaku ke lapangan yang nan jauh dan pada siang hari cinta akan membimbingku ke rindangan pepohonan, tempat aku akan memperoleh perlindungan bersama burung-burung dan panasnya matahari.
Pada petang hari ia akan menyuruhku beristirahat sebelum matahari terbenam untuk mendengarkan lagu perpisahan alam dengan cahaya siang dan akan menunjukkan padaku awan-awan laksana hantu sedang berlayar di angkasa. Pada malam hari cinta akan memelukku dan aku akan tidur, bermimpi tentang dunia surgawi, tempat jiwa para pecinta dan panyair tinggal.
Pada musim semi aku akan berdampingan dengan cinta di antara bunga melati dan violet dengan meneguk tetesan embun musim dingin yang tersisa di kelopak-kelopak bunga lili. Di musim panas aku akan membuat jerami sebagai bantal-bantal, serta rerumputan sebagai tempat tidur dan langit biru akan melindungiku tatkala aku menatap bulan dan bintang-bintang."
Bagian sajak Kahlil Gibran ini meluncur begitu saja dan membuat kita hanyut dalam setiap kata yang dituliskannya. Sehingga membuat kita terkadang seperti pernah merasakan apa yang dirasakan oleh Kahlil Gibran sendiri.
Sajak Sang Maestro yang Menggugah Jiwa
Penggalan sajak Kahlil Gibran di atas adalah perwakilan dari kumpulan sajak sang maestro. Bagi pecinta sajak atau puisi pasti akan suka dengan karya sajak Kahlil Gibran ini. Mau tahu bagaimana indahnya sajak sang maestro cinta ini? Bisa Anda lihat dalam beberapa sajaknya berikut ini:
Jiwaku berkata padaku dan menasihatiku agarmencintai semua orang yang membenciku, Dan berteman dengan mereka yang memfitnahku. Jiwaku menasihatiku dan mengungkapkan kepadakubahwa cinta tidak hanya menghargai orang yang mencintai, tetapi juga orang yang dicintai.
Sejak saat itu bagiku cinta ibarat jaring lelabah di antara dua bunga, dekat satu sama lain;Tapi kini dia menjadi suatu lingkaran cahaya di sekeliling matahari yang tiada berawal pun tiada berakhir, Melingkari semua yang ada, dan bertambah secara kekal. Jiwaku menasihatiku dan mengajarku agar melihat kecantikan yang ada disebalik bentuk dan warna. Jiwaku memintaku untuk menatap semua yang buruk dengan tabah sampai nampaklah keelokannya.
Sesungguhnya sebelum jiwaku meminta dan menasihatiku,Aku melihat keindahan seperti titik api yang tergulung asap; tapi sekarang asap itu telah tersebar dan menghilang, dan aku hanya melihat api yang membakar. Jiwaku menasihatiku dan memintaku untuk mendengar suara yang keluar bukan dari lidah maupun dari tenggorokan. Sebelumnya aku hanya mendengar teriakan dan jeritan di telingaku yang bodoh dan sia-sia.
Tapi sekarang aku belajar mendengar keheningan,Yang bergema dan melantunkan lagu dari zaman ke zaman.Menyanyikan nada langit, dan menyingkap tabir rahsia keabadiaan. Jiwaku berkata padaku dan menasihatiku agar memuaskan kehausanku dengan meminum anggur yang tak dituangkan ke dalam cangkir-cangkir,Yang belum terangkat oleh tangan, dan tak tersentuh oleh bibirHingga hari itu kehausanku seperti nyala redup yang terkubur dalam abu.
Tertiup angin dingin dari musim-musim bunga;Tapi sekarang kerinduan menjadi cangkirku,Cinta menjadi anggurku, dan kesendirian adalah kebahagianku.Jiwaku menasihatiku dan memintaku mencari yang tak dapat dilihat; Dan jiwaku menyingkapkan kepadaku bahwa apa yang kita sentuh adalah apa yang kita impikan.
Jiwaku mengatakan padaku dan mengundangku untuk menghirup harum tumbuhanyang tak memiliki akar, tangkai maupun bunga, dan yang tak pernah dapat dilihat mata. Sebelum jiwaku menasihati, aku mencari bau harum dalam kebun-kebun, Dalam botol minyak wangi tumbuhan-tumbuhan dan bejana dupa; Tapi sekarang aku menyedari hanya pada dupa yang tak dibakar, Aku mencium udara lebih harum dari semua kebun-kebun di dunia ini dan semua angin di angkasa raya.
Jiwaku menasihatiku dan memintaku agar tidak merasa mulia kerana pujian.Dan agar tidak disusahkan oleh ketakutan kerana cacian.Sampai hari ini aku berasa ragu akan nilai pekerjaanku;Tapi sekarang aku belajar;Bahawa pohon berbunga di musim bunga, dan berbuah di musim panasDan menggugurkan daun-daunnya di musim gugur untuk menjadi benar-benar telanjang di musim dingin.
Tanpa merasa mulia dan tanpa ketakutan atau tanpa rasa malu. Jiwaku menasihatiku dan meyakinkanku Bahwa aku tak lebih tinggi berbanding cebol ataupun tak lebih rendah berbanding raksasa. Sebelumnya aku melihat manusia ada dua, Seorang yang lemah yang aku caci atau kukasihani, Dan seorang yang kuat yang kuikuti, maupun yang kulawandalam pemberontakan. Tapi sekarang aku tahu bahwa aku bahkan dibentuk oleh tanahyang sama darimana semua manusia diciptakan.
Bahwa unsur-unsurku adalah unsur-unsur mereka, dan pengembaraan mereka adalah juga milikku. Bila mereka melanggar aku juga pelanggar, Dan bila mereka berbuat baik, maka aku juga bersama perbuatan baik mereka. Bila mereka bangkit, aku juga bangkit bersama mereka;Bila mereka tinggal di belakang, aku juga menemani mereka.
Jiwaku menasihatiku dan memerintahku untuk melihat bahawa cahaya yang kubawa bukanlah cahayaku, Bahwa laguku tidak diciptakan dalam diriku; Kerana meski aku berjalan dengan cahaya, aku bukanlah cahaya,Dan meskipun aku bermain kecapi yang diikat kemas oleh dawai-dawaiku, Aku bukanlah pemain kecapi.
Jiwaku menasihatiku dan mengingatkanku untuk mengukur waktu dengan perkataan ini: “Di sana ada hari semalam dan di sana ada hari esok.” Pada saat itu aku menganggap masa lampau sebuah zaman yang lenyap dan akan dilupakan, Dan masa depan kuanggap suatu masa yang tak bisa kucapai; Tapi kini aku terdidik perkara ini Bahwa dalam keseluruhan waktu masa kini yang singkat,serta semua yang ada dalam waktu, Harus diraih sampai dapat.
Jiwaku menasihatiku, saudaraku, dan menerangiku.
Dan seringkali jiwamu menasihati dan menerangimu. Kerana engkau seperti diriku, dan tak ada beda di antara kita. Kusimpan apa yang kukatakan dalam diriku ini dalam kata-kata yang kudengar dalam heningku, Dan engkau jagalah apa yang ada di dalam dirimu, dan engkau adalah penjaga yang sama baiknya seperti yang kukatakan ini.
Demikianlah Artikel Kumpulan Sajak Puisi Kahlil Gibran
Semoga bermanfaat :)